Sejarah dan asal mula Nasi Megono Kab.Batang

23.10 priyoh 2 Comments


Megono , yaitu sejenis lauk yang terbuat dari nangka muda (gori) ini adalah Makanan Khas Di Kota Kab. Batang (80 Km ke barat dari kota semarang) MEGONO sangat mudah dijumpai di warung-warung dari warung kaki lima (kalau warga batang Bilang Sego rakyat). lantas seperti apa dan bagaimana sejarah sego megono??

ayo kita simak
Segomegono, adalah makanan yang berbentuk utama nasi dengan lauk dan sayuran “include dan inherent” di dalamnya. Dari segi bahasa Sego artinya nasi sedangkan megono kalau ditelusuri tidak ada akar kata asli Jawa tentang kata tersebut.


Cari Cincin Palladium cincin emas, cincin couple murah di http://kotaperakjogja.com/




Ada kemungkinan bahwa megono berasal dari kata mego (Tulisannya mega- red) yang berarti awan/mega dan gegono (Tulisannya gegana- red) yang berarti angkasa. Jadi bila dirangkai menjadi kalimat mungkin akan berbunyi : Megono = Mego ing Gegono
Mengapa didapatkan kalimat unik di atas tersebut ?

Marilah kita amati sifat dan penampakan mega di angkasa. Mega berwarna putih bersih sampai kelam yang biasa disebut mendung, pertanda hujan. Ada juga warna mega yang merah terutama di sore atau pagi hari. Berdasarkan penampakan mega tersebut, Segomegono pun terdiferensiasi mulai dari yang berwarna putih bersih, kelam, jingga yang merah merona (kalimat puitis- red).


Segomegono, timbul pertama kali ketika dikenal ada gerilyawan yang memasuki wilayah Purworejo waktu itu. Seperti Pangeran Diponegoro, Sentot Prawirodirjo, Perang Kemerdekaan I dan II (atau Agresi Belanda I dan II). Keadaaan waktu itu dapat dibayangkan sebagai daerah yang subur tetapi dengan keadaan perang membuat hasil bumi sangat menurun tajam dan penghematan di segala bidang, termasuk dalam konsumsi. Bila kita menanak nasi dengan cara konvensional akan timbul kerak nasi (dalam bahasa Jawa Intip).

Bagi kebanyakan orang, waktu itu, kerak nasi tersebut akan dijemur dan dikeringkan dan disimpan untuk dimasak lagi, menjadi nasi. Itulah cikal bakal Segomegono. Penyempurnaan terus dilakukan dengan menambahkan berbagai bumbu termasuk mencoba dipadukan dengan urap dan berbagai sayuran dan lauk lainnya.

Kemajuan pesat terasa ketika gerilyawan masuk ke desa dengan cara yang sangat mendadak dengan muka yang lusuh, kelelahan dan tanpa dukungan logistik yang memadai. Penduduk desa yang melihat keadaan tersebut segera “cancut taliwondo” menghubungi tetangga-tetangga untuk membuat makanan yang dapat mengembalikan kesegaran pejuang-pejuang tersebut. Tapi apa daya ? Dengan mengumpulkan beras yang sangat sulit didapat dan lebih banyak mendapatkan intip kering. Persoalan muncul ketika bahan terkumpul lauk atau sayurnya apa ?

 Atas inisiatif “sesorang” (Tokoh inilah sebenarnya penemu Segomegono, tetapi sayang keterbatasan data menyebabkan sulit untuk mengetahui siapa tokoh tersebut) pengumpulan bahan sayuran pun dikumpulkan, untuk sayuran tidak menemui hambatan sedikitpun, tetapi untuk lauk pada jaman itu yang banyak tersedia adalah ikan asin.

Begitu melihat bahan yang terkumpul, kondisi yang membutuhkan cara pemasakan yang cepat, makanan yang mengandung semua unsur pokok gizi, agar stamina para gerilyawan meningkat lagi, maka terpikirlah memasak makanan itu bersama-dan dijadikan satu sehingga menghemat waktu, tenaga dan tempat untuk menampung makanan yangsudah jadi.

Dan seperti teriakan Archimedes “:Eureka” maka suatu nama perlu dimunculkan untuk makanan lengkap tesebut, akhirnya setelah melalui proses yang sangat-sangat spontan tiba-tiba terlintas “megono !!!!!!!!!”,

Soo Gak usah berdebat lagi Emang megono berasal dari Kab.batang.

 ya megono, nama yang indah dan bernuansa lain serta kata itu menggambarkan semua segi filosofi, kedalaman rasa dan bentuk fisik dari makanan itu.
Belajar masak megono yuk



Bahan :
Nangka muda, hilangkan bagian tengahnya, dicincang. (yang nggak suka nangka muda, bisa membuat Megono dari bahan kacang panjang dipotong-potong sekitar 4cm, ataupun pepaya muda yang diserut).Kelapa agak muda, diparut.

Bumbu yang dihaluskan:
Ketumbar
Kemiri
Bawang merah
Bawang putih
Cabe merah
Cabe rawit (bagi yg suka pedas)
Terasi
Gula merah
Kencur
Daun sereh
Lengkuas
Garam
Bumbu lain:
Jeruk wangi di memarkan (biasanya pake kulitnya jeruk wangi)
Daun salam
Bunga kecombrang di iris halus (yang ini optional, boleh nggak pakai).



Cara memasak :
1. Campurkan bumbu yang sudah dihaluskan bersama daun salam dan kulit jeruk wangi, dan kelapa parut. Masukkan dalam kantong plastik ataupun wadah plastik. Kukus.
2. Kukus nangka muda cincang (ataupun bahan pengganti lain) bersama bunga
kecombrang (optional) .
3. Setelah matang, campur jadi satu bumbu dan kelapa kukus tadi dengan nangka muda kukus.
4. Hidangkan.


Cari Tiket pesawat dengan Harga murah :
Klik : Tiketturindo.com

2 komentar: