Bagaimana Penulisan Allah yang Benar?

03.31 priyoh 0 Comments

Tanya: Assalamu’alaikum wr. wb. Kita sering menemui tulisan Allah dan Alloh. Saya ingin bertanya, bagaimanakah penulisan yang lebih benar dalam Islam? Allah atau Alloh? [Adityo Susanto - via formulir pertanyaan] Jawab: Wa’alaikumussalam wr. wb. Ini lebih merupakan persoalan bahasa (persoalan transliterasi, yaitu penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain), dalam hal ini dari abjad Arab ke abjad Indonesia. Kalaupun kita mengatakan penulisan “Allah” lebih benar daripada “Alloh”, benar di situ lebih berarti benar menurut bahasa. Berikut ini penjelasannya. Bahasa Arab hanya mengenal vokal a, i, dan u, berbeda dengan Bahasa Indonesia yang mengenal a, i, u, e, dan o. Bunyi /a/ dalam Bahasa Arab dilambangkan dengan fathah, bunyi /i/ dilambangkan dengan kasrah, dan bunyi /u/ dilambangkan dengan dhammah. Dari situ, kata-kata yang terdengar seolah- olah berbunyi /o/ dalam Bahasa Arab, sebenarnya dia bukan murni atau persis berbunyi /o/. Kata ﺍﻟﻠﻪ, misalnya. Bunyi /o/ yang terkesan terdengar ketika kita mengucapkan kata itu, aslinya adalah bunyi /a/. Tandanya pun fathah, hanya saja fathah-nya lebih panjang dari fathah biasa. Munculnya bunyi yang terdengar seperti /o/ itu lebih dipengaruhi oleh karena pertemuan dua huruf lâm yang dibaca tebal. Dari situ, maka ketika kita hendak menyalinnya ke dalam Bahasa Indonesia, tanda fathah itu tetap dipertahankan, sehingga penulisannya menjadi Allah, bukan Alloh. Contoh lain, bunyi /o/ yang tampak seolah terdengar ketika kita melafalkan kata ﺭَﺑَّﻨَﺎ, pada asalnya adalah bunyi /a/. Kita lihat di situ, tandanya pun fathah di atas huruf râ’. Maka ketika kita hendak menyalin kata itu ke abjad Indonesia, tulisannya menjadi rabbanâ, bukan robbanâ. Bunyi /o/ yang terdengar ketika kita melafalkan huruf râ’, itu lebih dipengaruhi oleh tempat keluar huruf itu. Demikian, wallahu a’lam.

0 komentar: