Arti Shirotol Mustaqim, jembatan menuju surga
Siapasih yg gatau frasa "Shirotol Mustaqim"?
Ada di surah Al-Fatihah, yg secara harfiah artinya jalan (yang) lurus. Kalau bahas surga dan neraka, galepas dari yg namanya jembatan Shirotol Mustaqim.
Yep, jembatan yg lebih lembut dari rambut dan lebih tajam dari pedang,
SubhanaAllah kebayang ga tuh gimana.
Dibawah jembatannya ada neraka, dan diujungnya ada surga.
Eits, kalo lewat Shirotol Mustaqim, mesti melalui 7 pos, nah jarak setiap pos adalah 3.000tahun kalau dijabarkan adalah 1.000 tahun jalan yg menanjak, 1.000 tahun jalan yg mendatar dan 1.000 tahun jalan yg menurun nah jadi kalau mesti lewatin 7 pos, jarak yg ditempuh adalah 21.000 tahun.
Allahuakbar. Disetiap pos, kita bakalan ditanyain ttg amalan didunia. Pos pertama ditanya ttg Iman Kepada Allah. Yang ke2, amalan shalat. Pos ke3 amalan puasa. Pos ke4 amalan zakat. Pos ke5 amalan haji dan umrah. Pos ke6 ditanyain ttg mandi junub dan wudhu. Dan yang terakhir, tentang hubungan sesama manusia. Nah golongan manusia yg bakal melewati jembatan ini beda beda semuanyaah.
- Ada yg langsung nyebur ke neraka
- Ada yang dapat melintasinya secepat kilat.
– Ada yang dapat melintasinya seperti tiupan angin.
– Ada yang dapat melintasinya seperti burung terbang.
– Ada yang dapat melintasinya seperti kecepatan kuda lomba.
– Ada yang dapat melintasinya secepat lelaki perkasa.
– Ada yang dapat melintasinya secepat binatang peliharaan.
– Ada yang dapat melintasinya dalam jangka waktu sehari semalam.
– Ada yang dapat melintasinya dalam waktu selama satu bulan.
– Ada yang dapat melintasinya selama bertahun-tahun.
– Ada yang dapat melintasinya selama 25 ribu tahun.
– Ada yang dapat melintasinya dengan tertatih-tatih Pokoknya macem macem.
- Rasulullah SAW bersabda,
“Dan diletakkan sebuah jembatan di atas Neraka Jahannam, lalu aku dan ummatku menjadi orang pertama yang meniti di atasnya.
Para Rasul berdoa pada hari itu: ‘Ya Allah, selamatkan! Selamatkan! Di kanan kirinya ada pengait-pengait seperti duri pohon Sa’dan.
Pernahkah kalian melihat duri pohon Sa’dan?” Para sahabat menjawab, “Pernah, Ya Rasulullah.” Lalu Rasulullah SAW melanjutkan, "Sesungguhnya pengait itu seperti duri pohon Sa’dan, namun hanya ALLAH yang tahu besarnya.
Maka banyak ummat manusia yang disambar dengan pengait itu sesuai dengan amal perbuatannya di dunia.” (HR. Muslim)
“Suasana pada saat itu sangatlah mengerikan. Suara teriakan, raungan, jeritan meminta tolong,ntangisan, dan ketakutan terdengar dari berbagai arah.
Lebih mengerikan suara gemuruh api neraka dari bawah sirath yang siap menelan orang terjatuh ke dalamnya.
Tidak henti-henti Rasulullah SAW dan Nabi-Nabi yang lain termasuk juga malaikat berdoa untuk keselamatan manusia: “Ya Allah, Selamatkan! selamatkan!” “Ia (jembatan shirath) adalah sebuah jalan yang sangat licin.
Dan kaki sulit sekali berdiri di atasnya.” (HR. Muslim)
- Jadi semua tergantung amalan. Wallahu A'lam Bishawab, Na'udzubillahi min dzaalik
0 komentar: